Bulan Maret ini, Challenge dari Komunitas Ibu Muda atau biasa disebut KIMI adalah Membaca Buku karya Sophie Navita yang berjudul Hati Yang Gembira Adalah Obat. Begitu diumumkan Challengenya, yang saya lakukan adalah segera mengunjungi toko buku terdekat, saya pilih Gramedia di PVJ, hari Jum'at tanggal 02 Maret 2018.
Sayangnya, pas saya minta tolong petugas untuk mencarikan buku itu dijawab tidak tersedia, padahal kalo cek di komputer toko masih ada 2 stock buku. Ntah memang Mbaknya males nyari atau memang ga ada dan si data ga update.

Ya udahlah, besok lagi aja nyari bukunya atau pilihannya belanja online saja. Ehhh, Alhamdulillah di grup Neng Fika update info lagi di Gramedia IP, di sana stok bukunya masih ada 6 lagi klo ga salah, akhirnya saya memberanikan diri japri buat minta tolong titip beliin bukunya. Alhamdulillah bersedia, dan besoknya buku Sophie Navita udah ada di tangan.

Buat orang seperti saya, baca buku itu butuh konsentrasi. Padahal bukunya ngga ngejelimet bahasanya. Konsentrasi baca bisa buyar karena ada godaan macem nonton Drama Korea yang belum tamat. Alesan banget sih... bilang aja hobby nunda. Iyaa, itu masih PR buat saya.

Sebetulnya buku ini, udah pernah saya baca sedikit-sedikit beberapa waktu lalu pas lagi maen ke toko buku. Tapii ga terlalu tertarik buat baca seluruhnya. Baca asal aja. Penasaran sama isi bukunya karena waktu itu Mba Sophie lagi booming bikin hastag #indonesiamakansayur di Instagram jadi saya pikir bukunya tentang resep jus sayur buah dan makanan raw food. Ada sih resepnya di buku ini tapii ada juga cerita lainnya. Yang saya masih inget beberapa alasan Sophie Navita meninggalkan dunia hiburan adalah karena masalah infeksi saluran kencing, toilet yang ga bersih serta ga layak di deket lokasi syuting, jadwal ngaret dan asap rokok di ruang tunggu.

Baiklah, langsung kita review yaa bukunya. Ini reviewnya versi saya, kalo beda pendapat jangan protes yaaa hehehehe

Membaca buku ini dari awal hingga tamat seperti sedang diajak berpetualang menjelajahi dunia Sophie Navita.
Dimulai dari masa kecilnya hingga sesuatu yang lebih mendalam mengenai SELF DEVELOPMENT. JOYFUL. HEART. HOPE. FAITH. LOVE.

Bukunya banyak menggunakan istilah atau ditulis menggunakan bahasa Inggris, karena Sophie Navita memang lahir dan besar di Singapura hingga usianya 12 tahun, ga heran atuh yaa kalo cas cis cus Englishnya dan bisa jadi VJ MTV plus kepilih buat kongkow sama Boyzone pada jamannya. Pada tau Boyzone kan??? Aduuhh, itu boyband favorit saya waktu jaman ABG. #Eeeaaa ketauan deh usia saya

Di awal buku ini, saya seperti diingatkan kembali untuk CINTAI DIRI SENDIRI DULU, baru deh bisa mengurus orang lain. Tanpa saya sadari, mungkin seperti kebanyakan perempuan lainnya banyak yang mengorbankan dirinya demi orang lain, sehingga kita jadi dzalim sama diri sendiri. Aahh itu mah elo aja kalii bukan kebanyakan perempuan... ahahhaa..iyaa, bisa jadi.



Mimpi juga dibahas oleh Sophie Navita, membuat saya jadi flash back dan bertanya pada diri sendiri. Apa Mimpi Kamu??

Mimpi kok ditunda-tunda, sih? Mimpi itu jangan cuma dibicarakan saja, karena biasanya hanya akan menjadi angan semata tanpa mencoba mengaktualisasikannya. Mimpi itu ditulis. Supaya ingat. Don't just think it. INK IT! Wujudkan sekarang! Lakukan satu hal kecil setiap hari secara konsisten yang mendekatkanmu pada mimpimu!

Berlanjut ke bab berikutnya mengenai Siapa diri Anda sesungguhnya dan apa tugas Anda di bumi ini??
Pertanyaan ini membuat saya merenung, termasuk mengenai pemikirannya bahwa KEBAHAGIAAN SAYA ADALAH TANGGUNG JAWAB SAYA SENDIRI DAN TIDAK PERNAH ADA DI TANGAN ORANG LAIN. 

Bab berikutnya yang membuat saya tertarik adalah mengenai KORTISOL karena STRESS dan tipsnya. Poin paling penting buat saya adalah Berdo'a. Berserah kepada Yang Maha serta poin Jauhi apapun sumber stress Anda. Dalam hidup ini selalu ada pilihan. You can always opt out when you know it is no longer for you. 
Saya juga suka poin mengenai SILENT MOMENT. Kadang jika bisa melakukan SILENT MOMENT saya seperti sedang berbicara dengan jiwa saya.


Di buku ini dibahas juga mengenai Mengapa Dia Lebih Cantik? Ahahaha, buat saya yang suka IRI sama perempuan lain jadi kepengen ketawa pas ini dibahas.
Poin pentingnya menurut saya adalah bahwa semua perempuan itu cantik. Saya setuju dengan poin Ketidakpuasan kepada diri sendiri tidak menjadikannya sah untuk membuat orang lain merasa bersalah atas kelebihan mereka yang tidak kita punya.

Bab mengenai The Mother I am, saya seperti berkaca pada diri saya sendiri karena saya setelah melahirkan mengalami baby blues. Mungkin karena waktu itu saya belum siap secara mental dan juga tidak mendapatkan dukungan dari sekitar. Atau mungkin bisa jadi karena saat itu saya berada pada posisi ingin membuktikan dan haus akan pengakuan.

Mengenai bab Akar, Tanaman dan Buah. Poin penting untuk saya :  Release. Letting go. Trusting in the process. All will work in harmony for the best. 



Karena saya sering sekali menemukan diri ini banyak masalah dan tidak tahu lagi harus mulai membereskannya dari mana?
Stop drama. Kenali diri sendiri. Apa yang membuat kamu bahagia? Apa yang membuat kamu lelah? Apa prioritas kamu?
Di bab terakhir ini yang paling penting buat saya:
1. Cari tau Siapa saya dan apa tugas saya di bumi.
2. Forgive Forgive Forgive
MENGAMPUNI memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar MEMAAFKAN. 
You CANNOT change your beginning but you CAN CHANGE your ending. 
Mengampuni itu manfaat paling besarnya adalah untuk si pengampun.

ALLOH SWT Sang Maha Pencipta, Yang Memiliki Segalanya baik di langit maupun di bumi beserta dengan segala isinya mau mengampuni semua kesalahan makhluknya.
Firman Alloh, 
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba'Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya,Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dia-lah Yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang.* "
(QS. Az-Zumar: 53)
  
Sesombong itukah saya jika saya masih memendam sakit hati dan tidak mau memaafkan serta mengampuni kesalahan orang lain juga diri sendiri??
3. Berserah. Surrender.
Yaaa, berserah kepada Yang Maha Kuasa. 
4. Bersyukur.
5. Berbagi.
Kita tidak akan pernah menjadi miskin dan kekurangan hanya karena kita berbagi, malah akan menjadi lebih kaya dan diperkaya. 

Saya sangat bersyukur bisa memiliki kesempatan dan rejeki untuk bisa membaca buku ini. Tanpa challenge dari KIMI dan BuPon belum tentu saya akan membaca buku ini dari awal hingga tamat.
Terima kasih untuk challenge bulan Maret ini.

0 Komentar