Day 2 tanggal 23 Desember 2012

Pagi itu kami sudah menjadwalkan untuk mengunjungi Borobudur. Saya sih pengennya sekalian ke Prambanan juga, tapi arahnya berbeda dan kami menggunakan angkutan umum untuk menuju ke sana.
Kami sarapan di La Table Ibis Hotel. Menu yang disajikan cukup variatif dan seperti biasa saya memilih nasi lengkap dengan lauk pauknya. 
menu sarapan saya

teman di saat traveling *bukaniklan*
Selesai sarapan kami berdua naik bis Trans Jogja. Saya lupa berapa kali naik pokoknya nanti berujung di terminal. Oh iya, sesuai tema kali ini kami sengaja ngga menyewa mobil karena ingin menggunakan transportasi umum.
Dari Terminal kami menuju Borobudur menggunakan bis. Sekitar IDR 12k biaya per orangnya. Jalanan lumayan macet karena ada pembangunan jembatan dan juga liburan sekolah dan longwiken Natal. Supir akhirnya memilih jalan alternatif. Sebelum sampai di terminal terakhir, kami melewati candi Mendut, candinya cuman ada satu jadi saya dan suami memilih ke Borobudur saja. Sampai di terminal dekat dengan Borobudur, saya dan suami naik becak untuk bisa mencapai lokasi. Becaknya becak motor dan dikenakan biaya IDR 10k. Sampai lokasi penuh aja dong. Banyak yang mengunjungi terlihat dari banyaknya bis yang di parkir di depan lokasinya. 
pake kain dulu sebelum masuk ke lokasi Candi
salah satu pemandangan dari atas Candi Borobudur
Dikenakan biaya IDR 30k per orangnya untuk bisa masuk ke Candi Borobudur. Oh iya, pada saat kami berada di sana itu sekitar jam 12 siang, jadi pas matahari sedang terik-teriknya. Tipsnya kalau mau datang ke Candi Borobudur pakai pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, alas kaki yang nyaman dan jangan pake high heels kecuali kalo kuat atau memang ga mau naik ke Candi Borobudur, wajib pake sunblock, payung, topi dan sunglasses. Mataharinya menyengat banget, mungkin kalo pas musim hujan beda lagi ceritanya ya.
Naik ke dalam Candinya di perlukan stamina yang lumayan loh, selain harus bersabar karena banyaknya pengunjung yang ingin naik juga juga karena tangganya tidak terlalu luas dan cukup tinggi. Beberapa bagian dari candi ada yang sedang direnovasi. Di beberapa tempat diinformasikan dan ada pengumaman secara tertulis tidak boleh membuang sampah dan juga memanjat atau menduduki stupa. Tapi yaa itu orang Indonesia ditulis begitu ya cuek aja, agak membuat sedikit kecewa dan miris ngeliat banyak pengunjung yang nekat naik dan buang sampah sembarangan. Ada botol minuman, ada bungkus snack. Susah memang tampaknya diterapkan. Sampai-sampai petugasnya woro-woro pake TOA.

Selesai naik Candi, saya dan suami liat-liat souvenir yang ditawarkan pedagang. Saya ngincer tas kulitnya. Sebetulnya saya ingin beli ulekannya juga, tapi ga diizinin sama suami, lagian nanti saya bawa pulangnya gimana? Orang naik angkutan umum juga hehehehe.
Keluar dari lokasi candi saya dan suami pilih jalan kaki menuju ke terminal, tapi sebelumnya kami sempatkan juga makan siang dengan menu Mie Ayam.

mie ayam pangsit dan es kelapa muda

Dan tau ga sih pas kita naik bis menuju Terminal Jogja, kami naik bis yang sama dengan yang kami tumpangi pas kami berangkat tadi. Kalo saya ngehnya sama Pak supirnya yang sambil nyetir sms-an, kalo suami saya ngeh sama kernetnya. Jadilah kami ngobrol-ngobrol panjang lebar sama kernetnya yang aslinya orang Solo. Dan perjalanan kembali ke Jogja kami ditemani hujan deras yang mennguyur dan juga macet.

0 Komentar